Selasa, 17 Maret 2015

Awan Cumulonimbus

     Cumulonimbus berasal dari bahasa latin,cumulus berarti terakumulasi dan nimbus berarti hujan.Jadi,awan cumulonimbus adalah awan vertikal nan padat dan menjulang sangat tinggi berkisar 2.000-16.000 meter diatas permukaan laut.
       
          Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.
Cumulonimbus merupakan awan dengan massa besar. Bentuk awan ini seperti bunga kol besar berwarna abu-abu yang menggantung di langit. Awan ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer. Gesekan partikel-partikel di dalamnya dapat menimbulkan muatan listrik, yang biasanya lebih banyak terjadi di masa transisi atau pancaroba. Saat masa pancaroba, biasanya cuaca pagi hari cerah dan terik dengan kelembaban tinggi yang memicu rasa gerah. Pada waktu-waktu ini, proses pembentukan awan tengah berlangsung. Awan terus berkumpul semakin lama semakin besar.
       Awan Cumulonimbus berwujud awan tebal vertikal yang menjulang sangat tinggi, padat, mirip gunung atau menara. Bagian pucuk awan ini berserabut, tampak berjalur-jalur dan hampir rata, melebar mirip bentuk landasan yang disebut anvil head. Awan ini terlibat langsung dalam badai petir dan cuaca ekstrem lainnya. Awan Cumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.
Jauh sebelum bernama cumulus & nimbus dari bahasa latin dan pengertiannya tersebut, Nabi Muhammad SAW 1400 tahun silam tanpa pesawat, tanpa satelit dan tanpa teropong, juga tanpa teknologi dapat menjelaskan jenis awan Cumulus Nimbus yang dituliskan dalam Al-Quran.
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan lalu mengumpulkannya, kemudian Allah menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (awan Cumulus Nimbus seperti) gunung-gunung tinggi, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dihindarkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan,” (QS. An-Nur: 43).

Oleh:Aisha Aliya.N.I / 6 / 5B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar